Karangan esai adalah tulisan yang menguraikan suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang penulisnya (Fajri, 2006). Salah satu ciri teks esai adalah karangan yang membahas suatu pokok persoalan berdasarkan analisis pribadi pengarang. Maka, subtansi Isi karangan esai sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan gagasan penulisnya.
dikutip dari: Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tugas membuat Esai
by: Rahmatika Agustina
dikutip dari: Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tugas membuat Esai
by: Rahmatika Agustina
Kerangka
Esai
Judul : Tren KPOP di
Indonesia
Pernyataan umum :
Kini demam KPOP semakin merajalela di Indonesia.
Pernyataan
inti : Saat ini KPOP membawa
pengaruh besar terhadap industry music dan gaya hidup remaja di Indonesia.
Masalah :
Melunturnya nilai budaya negara Indonesia pada remaja.
Solusi : Remaja sebaiknya
ikut serta dalam mendukung perkembangan budaya entertainment di negara sendiri.
Tren KPOP di Indonesia
Saat
ini KPOP atau Korean POP semakin merajalela di Indonesia terutama pada kalangan
remaja. Sebenarnya demam KPOP tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di
seluruh dunia. Tak terkecuali di benua Eropa dan Amerika. Bahkan bisa dibilang
bahwa KPOP sudah menyaingi Hollywood. Ini dibuktikan banyaknya girlband dan
boyband KPOP yang mendapat juara di ajang penghargaan paling bergengsi yaitu
WMA. Dan bisa mengalahkan penyanyi-penyanyi Hollywood seperti Justin Bieber dan
Katty Pery.
Demam
KPOP tidak hanya menyebar melalui industry musiknya namun juga dengan
drama-dramanya yang terkenal romantis dan sangat mengharukan. Di Indonesia,
drama korea sudah mulai ditayangkan sejak dulu. Namun baru-baru ini semakin
banyak stasiun TV yang menayangkan. Jika dramanya tidak hanya disukai remaja,
namun juga digandrungi oleh ibu-ibu rumah tangga. Misalnya saja yang paling
popular di Indonesia adalah Endless Love (2000) , Full House (2006) dan Boys
Before Flower (2008).
Apa
penyebab KPOP semakin merajalela?
Sebenarnya KPOP menjadi mendunia seperti sekarang adalah
tidak lepas dari peran tangan pemerintahnya. Kabarnya pemerintah Korea Selatan
sudah menyiapkan ini dari sekitar 20 tahun yang lalu. Mereka memilih
calon-calon artis dan penyanyi terlebih dahulu melalui kontes atau seleksi bagi
yang berminat dan menawari bagi yang tidak berminat namun terlihat memiliki
bakat. Jika calon artis tersebut sangat berbakat namun kurang menarik dari segi
penampilan maka mereka akan dioperasi plastik. Maka tidak heran jika tingkat
minat operasi plastic di Korea Selatan adalah paling tinggi di dunia. Karena disana
penampilan merupakan hal penting dalam mencari pekerjaan. Setelah itu para
calon tidak langsung debut menjadi artis atau penyanyi. Mereka harus menjalani
masa training yang berat selama bertahun-tahun sampai benar-benar siap untuk
debut. Seperti menari, menyanyi dan akting.
Jadi artis-artis KPOP itu tidak hanya bermodalkan wajah
yang menarik namun juga berbakat. Alasan banyaknya remaja yang terkena demam
KPOP itu karena aliran ini banyak memiliki nilai plus. Aliran ini kebanyakan
dibawakan oleh grup atau biasa disebut girlband dan boyband. Dan disuguhkann
dengan tarian yang menarik. Sehingga berhasil menarik begitu banyak perhatian
remaja.
Pengaruh
Tren KPOP di Indonesia
Dengan
tersebarnya virus KPOP di Indonesia, menyebabkan banyak perubahan yang terjadi.
Yaitu perubahan gaya hidup remaja dan industry musik yang ada di Indonesia. Banyaknya
drama korea yang diputar di stasiun tv, membuat para remaja mengikuti gaya
hidup ala korea. Misalnya saja makanan, sekarang ini banyak sekali makanan korea
yang mulai diperjual belikan di Indonesia dan banyak peminatnya. Lama-lama hal
ini dapat menyebabkan hilangnya makanan khas Indonesia yang diperjual-belikan
di pasaran karena kurangnya minat masyarakat terhadap makanan Indonesia dan
menjadikan makanan khas Korea bertambah banyak diperjual-belikan di pasaran.
Gaya berpakaian pun juga serba korea. Semakin banyak pula
pedagang yang menjual baju-baju yang katanya diimpor dari korea agar lebih
laku. Bahkan ada juga mereka yang membeli pakaian hanbok yaitu pakaian adat
negara gingseng tersebut. Mereka yang terkena demam KPOP, akan selalu memburu
barang-barang yang serba korea. Misal sepatu, tas, make up dan aksesoris.
Dengan bangga mereka memakai barang-barang tersebut.
Bahkan mereka juga sampai mempelajari bahasanya. Hal ini
dibuktikan dengan sudah banyaknya lembaga-lembaga kursus yang membuka kelasa
bahasa korea, bahkan beberapa univertsitas telah membuka jurusan bahasa Korea. Sungguh
keadaan yang memprihatinkan. Mereka para remaja yang merupakan masa depan bagi
bangsa. Justru lebih mengutamakan dan membanggakan kebudayaan negara lain dan
mengabaikan budayanya sendiri.
Industry entertainment di Indonesia juga mengalami banyak
perubahan yang disebabkan virus KPOP. Pada industry musik yaitu banyak
bermunculan girlband dan boyband Indonesia namun dengan gaya ala korea. Ada juga
yang disebut sebagai plagiatisme dari girlband dan boyband KPOP. Plagiatisme
ini bisa berupa lagu, gaya dan formasi anggotanya. Namun tentu saja masih jauh
sekali jika dibandingkan dengan yang asli. Konser-konser artis KPOP juga
semakin banyak di Jakarta. Dan tiketnya selalu habis diburu penggemar KPOP. Bahkan
ada remaja yang rela tidak menggunakan uang sakunya hanya untuk menonton sang
idola secara langsung. Jika hal ini terus berlanjut, aliran musik Indonesia
dapat berganti menjadi seperti musik Korea dan dapat melunturkan musik asli
Indonesia.
Kemudian pada industry perfilman dan sinetron, beberapa
ada yang meniru ide cerita dari drama korea. Bahkan alurnya dari awal sampai
akhir dibuat sama. Padahal drama korea yang ditiru pernah ditayangkan juga di
Indonesia. Drama tersebut adalah Endless Love (2000), kemudian versi
Indonesianya diberi judul Demi Cinta (2005). Entah peniruan tersebut sudah
mendapat izin atau belum dari pihak yang memproduksi drama korea tersebut. Lalu
baru-baru ini bermunculan sinetron dan film Indonesia yang mengambil lokasi
syuting di Korea Selatan.
Demam korea yang terjadi di Indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan. Karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah meniru
kebudayaan Korea. Dan semakin melunturnya budaya Indonesia pada diri remaja.
Sebenarnya tidak semua pengaruh KPOP itu buruk. Karena KPOP
juga membawa dampak pada perkembangan IPTEK. Pada dasarnya IPTEK disana jauh
lebih maju daripada di Indonesia. Misal saja, Korea Selatan terkenal memiliki
koneksi internet yang tercepat di dunia. Dengan masuknya budaya Korea ke
Indonesia setidaknya kita dapat mengembangkan IPTEK yang ada di Indonesia agar
dapat menyamai IPTEK yang ada di Korea, karena perkembangan IPTEK merupakan
salah satu nilai dari berkembangya suatu negara. Jika kita tertutup dari
kebudayaan luar, maka kita tidak dapat mengetahui perkembangan zaman sehingga
kita dapat menjadi bangsa yang tertinggal. Oleh karena itu, masuknya budaya
korea juga dapat menjadi nilai positif untuk bangsa Indonesia.
Bagaimana
sebaiknya menghadapi virus KPOP
Dari berbagai pengaruh yang disebabkan oleh virus KPOP. Seharusnya
dijadikan motivasi bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas industry entertaimennya.
Agar bisa bersaing dengan KPOP itu sendiri dan dikenal di seluruh dunia. Dan menjadikan
bangsa kita untuk lebih berpikir kreatif, bukannya malah melakukan plagiatisme.
Terutama bagi para remaja, mereka
sebaiknya ikut serta dalam mendukung perkembangan entertainment di negara
sendiri. Dengan mencintai atau menghargai musik dan sinetron karya anak dalam
negeri. Bukannya mengabaikan seperti yang terjadi sekarang ini. Karena dalam industry
entertainment, penggemar sangat berperan penting dalam mendukung seniman maju
terus untuk berkarya.